Peringatan Hari Pahlawan, Pembina Upacara: "Pahlawan Tak Bertanya, Apa Untungnya Bagiku Perjuangan Ini".

Pasangkayu, 10 November 2025 - Udara pagi terasa sejuk menyelimuti halaman MAN 1 Pasangkayu saat seluruh civitas madrasah berdiri khidmat mengikuti Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025. Dengan penuh semangat kebangsaan, upacara yang berlangsung pada Senin, 10 November pagi itu menjadi momen refleksi bagi seluruh warga madrasah untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mempersembahkan segalanya bagi kemerdekaan bangsa. Dalam amanatnya yang menggugah hati, pembina upacara, WKM Bidang Kesiswaan, Namirah, S.Si, menyampaikan pesan yang menggetarkan jiwa.

“Hari ini kita berdiri di bawah langit biru kemerdekaan, langit yang dulunya diselimuti asap mesiu dan tangis perjuangan. Kita bisa belajar, tertawa, dan bermimpi karena ada mereka, para pahlawan yang tidak pernah bertanya, apa untungnya bagiku jika aku berjuang? Mereka yang tak punya seragam, tak digaji, namun berjuang karena cinta, karena keyakinan bahwa Indonesia harus merdeka.”

Suara beliau sempat bergetar saat mengutip kalimat heroik dari Cut Nyak Dien, seorang pahlawan perempuan yang teguh dalam perjuangan Aceh, 

“Selama nafas masih ada, saya akan tetap berjuang.”

Kutipan itu menggema di udara, menyusup ke hati setiap siswa yang mendengarnya. Kalimat sederhana, namun sarat makna tentang keteguhan dan keberanian, tentang semangat yang seharusnya tetap menyala dalam diri setiap anak bangsa, kapan pun dan di mana pun.

Pembina upacara kemudian mengingatkan bahwa medan perjuangan masa kini tidak lagi dipenuhi dengan peluru dan ledakan.

“Tidak ada lagi bubuk mesiu, tak terdengar lagi suara meriam. Tapi perjuangan belum selesai. Kini, kita harus berjuang melalui belajar dengan sungguh-sungguh, berprestasi, jujur, menjaga martabat bangsa dengan integritas dan mengambil peran masing-masing. Karena itulah cara kita menjaga api perjuangan agar tidak padam.”

Suasana hening sesaat. Beberapa siswa tampak menunduk, seolah menahan haru. Ketika doa bersama dipanjatkan untuk para pahlawan yang telah gugur, membawa pesan bahwa semangat mereka belum sirna, hanya berpindah tempat, bersemayam di hati generasi penerus.

Upacara Peringatan  Hari Pahlawan di MAN 1 Pasangkayu bukan sekadar acara seremonial, melainkan momentum untuk menyalakan kembali bara semangat juang di dada para siswa. Dari halaman madrasah, lahir janji dalam diam untuk berjuang dengan ilmu, menebar kebaikan dengan kejujuran, dan menjaga nama bangsa dengan ketulusan.

Sebagai pesan terakhir pembina upacara menutup dengan penuh keyakinan,

“Pahlawan tidak harus memegang senjata. Hari ini, bermanfaatlah bagi sesama, ambil peranmu di rumah, di madrasah, di masyarakat dan dimanapun ananda berada. Jangan jadi penonton. Menjadi pelajar yang jujur, berilmu, berprestasi dan berakhlak adalah wujud perjuangan paling nyata. Dan selama nafas masih ada, kita pun harus tetap berjuang.”

Share to :